Penulis disini
ingin membahas tentang bagaimana cara mempertahankan kebudayaan daerah diantara
berbagai macam budaya yang ada disekeliling tempat tinggal. Penulis disini ingin
membahas tentang budaya jawa, sebab keluarga penulis yang mayoritas berasal
dari Jawa Tengah. Berbagai macam cara untuk mempertahankan kebudayaan daerah
sebagai contoh adalah saling menghargai antar budaya. Kemudian saling mencintai
antar budaya sehingga timbul rasa ingin tahu terhadap budaya yang lain.
Kendala yang sering sekali muncul
akibat keberagaman budaya adalah bahasa. Setiap budaya terkadang memiliki
bahasanya masing-masing yang tentu memiliki logat atau arti yang berlainan
antar budaya yang kemudian menimbulkan masalah dalam berkomunikasi.
Budaya
lahir dan dikembangkan oleh manusia, melalui akal dan pikiran, kebiasaan dan
tradisi. Setiap manusia memiliki kebudayaan tersendiri, bahkan budaya diklaim
sebagai hak paten manusia. Kebudayan merupakan hasil belajar yang sangat
bergantung pada pengembangan kemampuan manusia yang unik yang memanfatkan
simbol, tanda-tanda, atau isyarat yang tidak ada paksaan atau hubungan alamiah
dengan hal-hal yang mereka pertahankan. Dengan demikian, setiap manusia baik
individu atau kelompok dapat mengembangkan kebudayaan sesuai dengan cipta,
rasa, dan karsa masing-masing. Bahasa pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari
konteks sosial budaya masyarakat penuturnya karena selain merupakan fenomena
sosial, bahasa juga merupakan fenomena budaya. Sebagai fenomena sosial, bahasa
merupakan suatu bentuk perilaku sosial yang digunakan sebagai sarana
komunikasi. Oleh karena itu, berbagai faktor sosial yang berlaku dalam
komunikasi, seperti hubungan peran di antara peserta komunikasi, tempat
komunikasi berlangsung, tujuan komunikasi, situasi komunikasi, status sosial,
pendidikan, usia, dan jenis kelamin peserta komunikasi, juga berpengaruh dalam
penggunaan bahasa. Sementara itu, sebagai fenomena budaya, bahasa selain
merupakan salah satu unsur budaya, juga merupakan sarana untuk mengekspresikan
nilai-nilai budaya masyarakat penuturnya.