Metode Penelitian
Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam
rangka pemecahan suatu permasalahan. Fungsi penelitian adalah mencarikan
penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternative bagi
kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Karakteristik
penelitian
Penelitian
(ilimiah) mempunyai delapan karakteristik utama, yaitu:
a).
Ada tujuan.
Penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas untuk
dapat membantu pemecahan masalah. Hasil penelitian harus memberikan penjelasan
akan fenomena yang menjadi pertanyaan penelitian dan harus dapat melandasi
keputusan serta tindakan pemecahan permasalahan
b).
Ada keseriusan.
Keseriusan dalam penelitian berarti ada
kehati-hatian, ketelitian, dan ada kepastian.
c).
Dapat diuji.
Suatu penelitian sebaiknya menampilkan hipotesis
yang dapat diuji dengan menggunakan metode statistic tertentu. Pengujian ini didasarkan
atas pengalaman-pengalaman lembaga lain dan juga atas dasar hasil penelitian
sebelumnya.
d).
Dapat direplikasikan.
Hasil suatu penelitian tercermin dari hasil uji
hipotesis yang merupakan penemuan penelitian itu harus berkali-kali didukung
dengan kejadian yang sama apabila penelitian itu dilakukan berulang-ulang dalam
kondisi yang sama.
e).
Presisi dan keyakinan
Presisi menunjukkan seberapa dekat penemuan itu
terhadap realita (atas dasar sampel yang digunakan). Dengan kata lain presisi
mencerminkan derajat kepastian dari penemuan terhadap gejala yang dipelajari. Keyakinan
menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan. Semakin tepat
dan meyakinkan sasaran penelitian kita akan semakin ilmiah penyelidikan yang
dilakukan semakin berguna pula hasil penelitian itu.
f).
Obyektifitas.
Kesimpulan yang diambil oleh suatu penelitian harus
bersifat obyektif, artinya harus didasarkan pada fakta yang diperoleh dari data
actual dan bukan atas dasar penilaian subjektif dan emosional.
g).
Berlaku umum.
Hasil penelitian yang berlaku umum menunjuk pada
cakupan dari ada tidaknya hasil penelitian itu diterapkan dalam berbagai
keadaan. Semakin luas cakupan penerapan yang dapat ditimbulkan oleh hasil
penelitian itu akan semakin berguna penelitian tersebut bagi mereka yang
menggunakannya.
h).
Efisien.
Kesederhanaan dalam menjelaskan gejala-gejala yang
terjadi dan aplikasi pemecahan masalahnya seringkali lebih disukai daripada
kerangka penelitian yang kompleks yang menunjukkan sejumlah variable yang sulit
untuk dikelola,
Jenis
Jenis Metode Penelitian
Jenis jenis metode penelitian
terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai berikut.
1. Metode
Historis
Metode historis merupakan salah satu
dari jenis jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan untuk merekonstruksi
masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai,
memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai
konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis
tertentu. Dengan metode historis, seorang ilmuwan sosial peneliti historis
yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka mengenai peristiwa masa lalu dan
menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma
penjelasan.
Dengan demikian, penelitian dengan
metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaan-keadaan,
perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan
hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi
dari sumber-sumber keterangan tersebut.
2. Metode
Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah
satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan
untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman
mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dengan demikian metode penelitian
deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang
secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis),
akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga
organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori,
bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana
alamiah.
3. Metode
Korelasional
Metode korelasional merupakan salah
satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional merupakan
kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun
secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara
variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada metode
korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan yang
dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan
di antara variabel-variabel yang diteliti.
Tujuan metode korelasi yaitu untuk
meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan variasi
pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang dihubungkan,
maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel dihubungkan
disebut korelasi berganda. Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi)
antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien determinasi.
4. Metode
Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah
satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental merupakan metode
penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti
akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa,
sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode eksperimental bertujuan untuk
mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel,
pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan
kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah
secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol
merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan
observasi akan menghasilkan data yang meragukan.
5. Metode
Kuasi Eksperimental
Metode kuasi eksperimental merupakan
salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode kuasai eksperimental
hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak
dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.
Metode kuasi eksperimental mempunyai
dua ciri, yaitu sebagai berikut : (1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek
secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat
dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas
dan kelompok lain yang tidak mengalami variabel bebas.
(2) Peneliti tidak dapat mengenakan
variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang dikendakinya.
Referensi:
M. Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok
Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia :
Jakarta.
http://eprints.undip.ac.id/5613/1/METODE_PENELITIAN_-_dharminto.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar