Metode
Pengumpulan Data Dalam Penelitian
A.
Pengertian Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris,
dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan
ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu
dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut
terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti
terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data
yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional
variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang
penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan
pengukuran.
B.
Sumber
Data
Sumber data terbagi menjadi dua
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah
data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Ada dua sumber data dan metode
pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :
1.
Data Primer
Data penelitian yang diperoleh
sendiri melalui :
•Wawancara, Observasi, Tes,
•Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
•Pengukuran Fisik
•Percobaan Laboratorium
Contoh data primer adalah data yang
diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau
juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
2.
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber
kedua, dokumentasi lembaga
•Biro Pusat Statistik (BPS)
•Rumah sakit
•Lembaga atau institusi
Contoh data sekunder misalnya
catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan
publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan
lain sebagainya.
C.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan
data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang
digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai
dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data
primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan
teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu
cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara,
pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa
alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka /
tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data
yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait
dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut
beberapa faktor antara lain :
·
Isi
dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
·
Bahasa
yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden
yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
·
Tipe
dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2.
Observasi
Obrservasi merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden
(wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant
Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara
langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati
sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat
melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa,
kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Non
participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation,
Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung
dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola
pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat
dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah
peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak
sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik
observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3.
Wawancara
Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel
besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin
menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik
wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian
kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
1.
Wawancara
terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang
ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara
sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera
photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2.
Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik,
dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Kelebihan
dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi
langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan
tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika
pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:
·
Pengamatan
digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.
·
Pengamatan
harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
·
Pengamatan
tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan
bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
Pengamatan dapat dicek dan dikontrol
atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara
mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
Pertama. Dengan cara pengamatan
langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan,
dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku
tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku
yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari
ingatan seseorang;
Kedua. Pengamatan langsung dapat
memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau
yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau
berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena
takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung,
hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di
atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan
data, mempunyai kelemahan-kelemahan.
2. Metode Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui
telpon.
Wawancara
Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap
muka antara lain :
·
Bisa
membangun hubungan dan memotivasi responden
·
Bisa
mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
·
Bisa
membaca isyarat non verbal
·
Bisa
memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah :
·
Membutuhkan
waktu yang lama
·
Biaya
besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
·
Responden
mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
·
Pewawancara
perlu dilatih
·
Bisa
menimbulkan bias pewawancara
·
Responden
bias menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via phone
Kelebihan
·
Biaya
lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
·
Bisa
menjangkau daerah geografis yang luas
·
Anomalitas
lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan
·
Isyarat
non verbal tidak bisa dibaca
·
Wawancara
harus diusahakan singkat
·
Nomor
telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun
dihilangkan dari sampel
3.Metode Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan
tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap
dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau
memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan
dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat,
dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan,
seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan
memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam
satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi
kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok
karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.
Etika
dalam Pengumpulan Data
Beberapa isu etis yang harus
diperhatikan ketika mengumpulkan data antara lain :
1.
Memperlakukan
informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip kerahasiaan dan
menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.
2.
Peneliti
tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian kepada
subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian
kepada subjek dengan jelas.
3.
Informasi
pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan, dan jika hal
tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka penyampaiannya harus
diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan
spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
4.
Apapun
sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak boleh
dilanggar
5.
Tidak
boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden yang tidak
mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
6.
Dalam
study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen
setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
7.
Subjek
tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik secara fisik
maupun mental.
8.
Tidak
boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama study.
Referensi :
Uma Sekaran. 2006. Metodologi
Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualtatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2012, Hlm 145
Tidak ada komentar:
Posting Komentar